Moneter.id – Jakarta – PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia yang telah
mencapai 14 juta Single Investor Identification (SID), tepatnya sejumlah
14.001.651 SID.
Capaian
ini diraih berkat sinergi erat antara BEI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory
Organizations (SRO), serta para pemangku kepentingan lainnya. Serta didukung
oleh strategi inovasi digitalisasi edukasi yang efektif untuk meningkatkan
literasi keuangan masyarakat yang senantiasa dilakukan oleh BEI.
“Jumlah
ini bertambah sebanyak 1.833.590 SID baru dibandingkan posisi akhir tahun 2023
yang sebanyak 12.168.061 SID,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman di Jakarta,
Jumat (11/10/2024).
Iman
mengatakan bahwa industri pasar modal memiliki peran sangat penting untuk
mendorong pertumbuhan perekonomian negara.
"Pasar
modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan. Walau demikian, hal tersebut tetap harus disertai
dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat,”
ujar Iman.
Iman
berharap pertumbuhan investor yang disertai dengan peningkatan literasi
keuangan masyarakat dapat memperkuat daya tahan pasar modal Indonesia dalam
menghadapi dinamika global, termasuk aliran dana investor asing.
Sementara,
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyebut jumlah investor pasar modal
saat ini sebenarnya masih sedikit, khususnya dibandingkan dengan jumlah
penduduk di Indonesia.
Namun
demikian, Ia menyebut seiring semakin berkembangnya digitalisasi teknologi saat
ini maka semakin banyak pula perusahaan sekuritas yang menyediakan wadah bagi
investor untuk bertransaksi saham.
"Hal
tersebut dapat semakin memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjadi investor
di pasar modal Indonesia," ujar Jeffrey.