Moneter.id – Solo
– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja keuangan di wilayah Solo Raya tetap
terjaga dan tumbuh secara year on year (yoy) menyusul membaiknya kondisi
perekonomian usai pandemi COVID-19.
Kata Kepala OJK
Surakarta Eko Yunianto, OJK menilai kondisi industri jasa keuangan (IJK) di
wilayah Solo Raya terjaga stabil dengan mencatatkan kinerja dan pertumbuhan
positif sampai dengan September 2023.
"Ini tercermin dari
pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dengan likuiditas dan
permodalan yang memadai serta profil risiko yang terjaga," katanya di
Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/11).
Berdasarkan data
statistik keuangan di wilayah Solo Raya, pihaknya mencatat posisi September
2023 stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan tumbuh secara year on year
(yoy).
“Untuk aset perbankan
naik sebesar 5,87 persen menjadi Rp117,50 triliun dari sebelumnya Rp111,63
triliun,” bebernya.
Sedangkan untuk kredit
perbankan juga tumbuh sebesar 3,95 persen atau mengalami peningkatan sebesar
Rp4,02 triliun, yakni dari Rp101,753 triliun pada September 2022 menjadi
Rp105,775 triliun pada September 2023.
Untuk dana pihak ketiga
(DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 2,87 persen dari Rp88,57 triliun
pada September tahun 2022 menjadi Rp91,11 triliun pada bulan yang sama tahun
2023 ini.
Jelasnya, likuiditas
perbankan di wilayah Solo Raya pada September 2023 masih terjaga dengan loan to deposit ratio (LDR) pada angka
116,10 persen dan rasio nonperforming
loan (NPL) sebesar 8,67 persen.
"Untuk nominalnya
sebesar Rp9,17 triliun. Dari sisi sektor penyumbang NPL terbesar periode
September 2023 adalah industri pengolahan sebesar 21,13 persen," katanya.